Situasi yang membiarkan perasaanku mendominasi logika yang aku
miliki. Harapan berlabuh di sebuah dermaga indah tak kesampaian lantaran
interpretasi perasaan yang tidak tepat. Kamu mungkin sengaja datang dalam rupa
yang membahagiakan, dengan polesan senyum yang menceriakan, dan dengan taburan
butiran-butiran kasih sayang yang kini pecah dan terurai sesaat sebelum
bicaranya hati ini.
Isyaratmu membawa jasadku terlalu berangan. Caramu menjadikan bibirku
kelu. Jeratmu membuatku terperanjat dengan melodi-melodi indah bibirmu yang
ternyata kau perdengarkan hanya untuk meleraikan untaian irama hati yang kini
semakin kuyu. Cinta memang bunga-bunga perasaan dan hanya sikap yang berhak
menjelaskannya, namun bukan berarti dengan kepalsuan. ~FRESCO~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar