(PROMOSI KESEHATAN)
PENERAPAN
PHBS DITATANAN PELAYANAN KESEHATAN
OLEH :
KELOMPOK
4
IGNASIUS KUMALA
AGUS SALIM HASLINDA
MUH. BURHAN HUSNUL
KHATIMAH
MUH. ASRI HERAWATI
ASRIANI PANNACO HILDA
AMELIA RAMADHANI A MARHUNI
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MAKASSAR
PRODI KEPEREAWATAN
PAREPARE
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah Kewirausahaan dengan pokok bahasan “Penerapan PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Seperti kata pepatah
"tak ada gading yang tak retak", oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua
kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Ucapkan terima
kasih kami kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Parepare,
16 Sepetember 2012
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………
A.
Latar Belakang …………………………………………………………………………
B.
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………
C.
Tujuan …………………………………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………
A.
Landasan Teori …………………………………………………………………………
B.
Promosi Kesehatan ……………………………………………………………………
C.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ………………………………………………
D.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan Pelayanan Kesehatan …………
E. Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan …………………………..
F. Tujuan,
Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan ……………….
BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan ………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan
merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan
tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang
penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk
berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk
dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu
akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah
sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh
sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup
sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang
baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang
dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak
menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan
penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak
sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang
istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai
dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Bagaimana
perilaku hidup bersih dan sehat ?
3. Bagaimana
penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
4. Apa tujuan
PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
5. Apa manfaat
PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa
dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !
2. Mahasiswa
dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
3. Mahasiswa
dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
4. Mahasiswa
dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
5. Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Keadaan sehat adalah kehendak semua
pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki
oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun
2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan
pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual
dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan
produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom
(1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan,
faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Dari
ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh
dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi
harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari
menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat
dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam
mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.
B.
PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan
cabang dari ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi
seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan
adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya
bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit
menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,
upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya
sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi
kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di
dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan
perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah
merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan : “Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and
improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and
social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment“.
(Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat
disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik
fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Selanjutnya,
Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi kesehatan
sebagai berikut : “Health promotion is programs are design to bring about
“change”within people, organization, communities, and their environment ”.
Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang
untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun
dalam organisasi dan lingkungannya.
Dengan
demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut
juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik
termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu
meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi
maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1.
Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil
keputusan di berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
2.
Menjembatani
Menjadi
jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan.
3.
Meningkatkan
Memberikan
kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Ø Aspek Penting dalam Kesehatan
a)Lingkungan
b)Perilaku
c)Kesehatan
C.
PHBS
(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
1.1
TUJUAN PHBS
PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan
sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
1.2
TATANAN
PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1.
Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah
Tangga:
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
2. Memberi bayi ASI eksklusif.
3. Menimbang bayi dan balita.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
5. Menggunakan air bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
2. Memberi bayi ASI eksklusif.
3. Menimbang bayi dan balita.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
5. Menggunakan air bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
2.
Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
2. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4. Olahraga yang teratur dan terukur.
5. Memberantas jentik nyamuk.
6. Tidak merokok.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
2. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4. Olahraga yang teratur dan terukur.
5. Memberantas jentik nyamuk.
6. Tidak merokok.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
3.
Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
1. Kawasan tanpa asap rokok.
2. Bebas jentik nyamuk.
3. Jamban sehat.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Olahraga teratur.
1. Kawasan tanpa asap rokok.
2. Bebas jentik nyamuk.
3. Jamban sehat.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Olahraga teratur.
4. Indikator PHBS di
Tatanan Tempat Umum :
1. Menggunakan jamban sehat.
2. Memberantas jentik nyamuk.
3. Menggunakan air bersih.
1. Menggunakan jamban sehat.
2. Memberantas jentik nyamuk.
3. Menggunakan air bersih.
5.
Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas
Kesehatan :
1. Menggunakan air bersih.
2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Tidak merokok.
5. Tidak meludah sembarangan.
6. Memberantas jentik nyamuk.
1. Menggunakan air bersih.
2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Tidak merokok.
5. Tidak meludah sembarangan.
6. Memberantas jentik nyamuk.
Namun
yang akan dibahas disini adalah “Penerapan PHBS Ditatanan Pelayanan Kesehatan”
D.
PHBS di
Tatanan Pelayanan Kesehatan
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan
oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta.
PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan
hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan
intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial
dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
- Menggunakan air bersih
- Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak merokok di Institusi Kesehatan
- Tidak meludah sembarangan
- Memberantas jentik nyamuk
- Menggunakan air bersih
- Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak merokok di Institusi Kesehatan
- Tidak meludah sembarangan
- Memberantas jentik nyamuk
E.
Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah
penularan penyakit dan mewujudkan Institusi
KesehatanSehat.Oleh karena itu, sudah seharusnya semua
pihak ikut rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan
Sehat.
PHBS di Institusi Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat. |
F.
Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan
Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan
Kesehatan:
Ø Mengembangkan
perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
Ø Mencegah
terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Ø Menciptakan
Institusi kesehatan yang sehat.
Sasaran PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
v Pasien.
v Keluarga
Pasien.
v Pengunjung.
v Petugas
Kesehatan di institusi kesehatan.
v Karyawan di
institusi kesehatan.
Manfaat PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
Ø Bagi
Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
v Memperoleh
pelayanan kesehatan di institusi
v Kesehatan
yang sehat.
v Terhindar
dari penularan penyakit.
v Mempercepat
proses penyembuhan penyakit dan
v Peningkatan
kesehatan pasien.
Ø Bagi
Institusi Kesehatan :
v Mencegah
terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
v Meningkatkan
citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Ø Bagi
Pemerintah Daerah :
v Peningkatan persentase
Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah
Kabupaten/Kota yang baik.
v Kabupaten/Kota
dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di
Institusi Kesehatan.
Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila
ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil keputusan di lingkungan
pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor terkait
|
Beberapa
contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya pengertian
PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun diperlukan ketekunan
dan kedisiplinan dalam penerapannya.
Untuk
mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan yang memiliki
andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.
Diharapkan
untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku yang tepat pada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.PHBS
adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga
beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
2.Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :
Ø Mandi dua
kali sehari dengan sabun mandi.
Ø Menggosok
gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
Ø Buang air besar
dijamban/WC
Ø Mencuci
tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun
Ø Membuang sampah ditempat sampah
Ø Mengganti
pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit
Ø Pakaian
dicuci sampai bersih dengan sabun cuci
Ø Memetong
kuku setiap minggu
Ø mencuci
rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor
Ø Tidur dengan
waktu yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo,
S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta : Jakarta.
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 31 Maret 2012)
Pradana,
A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Online), (http://info-kesehatan-kita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html ,diakses pada 31 Maret 2012)
Pusat
Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 31 Maret 2012)
Promosi
Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses pada 31 Maret 2012)